Perjalanan Musim Panas ke Eropa Turun Drastis, Suhu Dianggap Penyebabnya

Jakarta –

Perjalanan musim panas ke Eropa merupakan tradisi bagi banyak wisatawan di seluruh dunia. Namun, jumlah perjalanan dikatakan menurun drastis tahun ini.

Penurunan kunjungan diperkirakan karena masalah suhu. Itu karena Eropa mencatat rekor terpanas tahun ini.

“Cuaca di Eropa sangat panas pada bulan Agustus. Orang-orang yang mempunyai pilihan kapan harus berlibur sedang menuju ke bulan-bulan yang lebih dingin,” kata Presiden Delta Air Lines Glenn Hauenstein pada konferensi pers Kamis, menurut NBC News.

Hauenstein mengatakan situasi ini telah memaksa wisatawan untuk memindahkan perjalanan mereka ke Eropa, yang biasanya mencapai puncaknya pada bulan Juli dan Agustus, menjadi September dan Oktober.

Menurut badan pemantau iklim Uni Eropa, musim panas ini merupakan musim panas dengan suhu tertinggi yang pernah tercatat di Eropa, seperti dikutip oleh New York Post.

Sebagai tanggapan, maskapai penerbangan memperluas jadwal penerbangan mereka untuk mengakomodasi perubahan kebiasaan penumpang.

Patrick Quayle, wakil presiden senior perencanaan jaringan global dan aliansi United Airlines, mengatakan perusahaan akan memperpanjang musim penerbangan. United Airlines terbang ke beberapa rute di Eropa pada bulan Maret dan April tahun ini. Dan beberapa di antaranya akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal November.

“Apa yang kami lihat adalah semakin banyak wisatawan yang datang pada musim ramai di mana Anda bisa mendapatkan harga lebih murah, dan menurut saya cuacanya sedikit lebih baik,” tambahnya.

Seiring dengan perubahan cuaca, destinasi wisata di Eropa yang banyak dikunjungi pun ikut berubah. Wisatawan mulai menunjukkan berkurangnya minat terhadap negara-negara Mediterania yang lebih hangat.

CNN melaporkan bahwa mereka lebih suka bepergian ke tempat-tempat dengan suhu lebih moderat, seperti Skandinavia. Namun secara umum wisatawan masih berkunjung ke Eropa dalam jumlah besar sepanjang tahun. Saksikan video “Laporan Video 120 Pakar: Peringatan Risiko Kesehatan Perubahan Iklim” (wkn/wkn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top