Kenali Ciri-ciri Infeksi Luka Sunat yang Perlu Diwaspadai

Jakarta –

Sunat adalah prosedur umum yang menghilangkan kulup yang menutupi kepala penis. Dengan teknik yang tepat, sunat memiliki tingkat komplikasi yang rendah.

Namun, penyedia layanan sunat yang tidak terlatih dapat menimbulkan risiko komplikasi infeksi yang tinggi. Meskipun sebagian besar infeksi akibat sunat bersifat ringan, dapat disembuhkan dengan sendirinya, dan mudah diobati, komplikasi infeksi akibat sunat dapat menjadi masalah klinis yang signifikan. Lantas, apa saja ciri-ciri infeksi luka sunat?

Infeksi luka sunat jarang terjadi. Mengutip laman Chennai Circumcision Clinic, gejala jika kondisi ini dialami anak adalah sebagai berikut: 1. Kemerahan yang menyebar.

Kemerahan pada penis setelah disunat bisa jadi merupakan tanda adanya infeksi. Kemerahan secara bertahap bisa menyebar ke batang penis 2. demam

Jika anak mengalami demam ringan sekitar 37-40 Celcius setelah operasi, kondisi ini dianggap normal. Namun demam lebih dari 40 celcius sehari setelah operasi merupakan tanda yang mengkhawatirkan.

Infeksi pernafasan pasca operasi termasuk infeksi telinga, pilek, atau pneumonia, yang dapat menyebabkan demam tinggi. Segera konsultasikan ke dokter jika anak Anda mengalami demam 3. Nanah keluar

Saat disunat, kulupnya ditarik ke belakang. Lapisan putih kekuningan yang terbentuk di kepala penis yang terluka seringkali dianggap nanah. Namun, sebenarnya hal ini bukanlah tanda adanya nanah atau infeksi.

Jika keluar cairan berbau busuk dan keruh dari ujung penis, itu bisa menjadi tanda infeksi. malas

Infeksi sistemik yang dialami anak dapat membuat mereka lesu, mudah tersinggung, dan tidak mau makan. Dalam hal ini, anak harus dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik intravena dan lukanya harus dibersihkan.

Anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang relatif lemah. Jadi, infeksi yang terjadi pada kelompok usia ini bisa menjadi masalah yang serius.

Penis yang berada di area popok basah dan dekat dengan kontaminasi tinja membuatnya lebih rentan terkena infeksi. Oleh karena itu, membersihkan penis bayi secara teratur, penggunaan salep antibiotik, dan sering mengganti popok dapat mencegah infeksi.

Pada pria dewasa. Sunat dianggap sebagai pilihan pengobatan untuk infeksi penis atau infeksi seperti HIV dari pasangan yang terinfeksi. Meski infeksi ini juga jarang terjadi, beberapa gejala yang harus diwaspadai antara lain: Demam, Nyeri, Keluar cairan bernanah, Luka yang tidak kunjung sembuh, Nyeri yang datang tiba-tiba atau berubah menjadi nyeri berdenyut atau bengkak yang relatif ringan, atau nyeri tekan di sekitar luka Perubahan warna kulit Bau busuk dari balutan atau cedera

Demikian informasi mengenai ciri-ciri infeksi luka sunat. Pastikan tindakan ini dilakukan oleh dokter spesialis untuk mengurangi kemungkinan tertular. Tonton video “MUI Bilang Soal Hukum Sunat Perempuan: Rasulullah Tidak Anjurkan” (Rusa/Sari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top