Heboh 43 Siswa SMPN 8 Tangsel Kena Cacar Berujung Lockdown, Pakar Bilang Gini

Jakarta –

Dari 43 siswa SMPN 8 Tangsel, sebagian besar menderita cacar air dan gondongan. Sekolah memutuskan untuk memberlakukan perintah penutupan selama 14 hari untuk mencegah penyebaran penyakit.

Penyebabnya adalah wabah cacar air yang mewabah dari seorang siswa yang sedang mengikuti ujian tengah semester dan menular ke banyak siswa lainnya.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Adib Khumaidi, SPOT, mengatakan penerapan lockdown sangat penting dalam konteks ini.

“Karena kita mendapat informasi dari berbagai daerah atau bahkan dari sekolah, satu sekolah, satu, dua, tiga, pada akhirnya akan bertambah dan itulah upaya yang kita lakukan,” ujarnya di masa pandemi COVID-19 dan pandemi ini lockdown tidak berarti menghentikan pendidikan.” wawancara nanti. Konferensi pers memperingati IDI Republik Indonesia, Kamis (24 Oktober 2024).

Dr Adib menegaskan, penerapan lockdown tidak serta merta menghilangkan aktivitas pembelajaran. Artinya, pendidikan jarak jauh (PJJ) harus tetap berjalan.

Ingat, Indonesia memiliki pengalaman dalam menerapkan pembatasan operasional secara efektif selama COVID-19 ketika terdapat risiko penyebaran virus. Namun, Dr. Adib menyatakan bahwa lockdown saja tidak perlu menjadi intervensi besar.

“Pengawasan epidemiologi menjadi isu, salah satu isunya adalah agar terhindar dari penyakit menular maka pelajar juga perlu memperbaiki gizinya,” jelasnya.

“Sehingga mempunyai kemampuan melawan penyakit virus,” lanjut dr Adib.

Dua minggu kemudian, dia menekankan pentingnya sekolah, memastikan lebih banyak siswa tidak terpapar.

Berikutnya: Saran ahli

(pisau/atas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top