Jakarta –
Ini adalah pembersih termuda yang memecahkan rekor. Bahkan di usianya yang ke-20, ia berhasil mencapai 14 puncak tertinggi di dunia.
Mengutip CNN, Jumat (10/11/2024), pemuda asal Nepal menjadi orang termuda yang mencapai puncak 14 puncak tertinggi dunia. Namanya Nima Rinji Sherpa, 18 tahun.
Nima meliput Shishapangma hingga 8.027 MDPL pada Rabu (9/10) pukul 06.05 waktu setempat, bersama rekannya Pasang Nurbu Sherpa. Itu adalah yang terakhir dari 14 besar dengan 8.000 MDPL.
Puncaknya diakui oleh Federasi Pendakian dan Pendakian Gunung Internasional dengan ketinggian lebih dari 8.000 MDPL. Keberhasilan Nima telah dikonfirmasi oleh Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.
Di masa lalu, Mingma Gyabu “David” Sherpa telah mendaki seluruh 14 gunung ketika ia berusia 30 tahun pada tahun 2019. Menurut Guinness World Records di situsnya, rekor baru memerlukan waktu berminggu-minggu untuk dikonfirmasi.
Nima memulai perjalanan epiknya pada September 2022 saat mendaki Manaslu, Nepal, di ketinggian 8.163 MDPL.
Dalam dua tahun berikutnya, dia mendaki semua “8000”, termasuk Everest, gunung tertinggi di dunia dengan 8.848,86 MDPL, dan K2 yang berbahaya dengan 8.611 MDPL.
Nima memposting foto di Instagram untuk memperingati selesainya tantangan sulit ini.
“Saya mendedikasikan rekor dunia ini untuk proyek saya, #SherpaPower. Konferensi ini bukan hanya merupakan puncak dari perjalanan pribadi saya, tetapi juga merupakan penghormatan kepada setiap Sherpa yang berani bermimpi melampaui batas normal yang telah ditetapkan untuk kami,” ujarnya.
“Mendaki gunung lebih dari sekedar kerja keras. Ini merupakan bukti kekuatan, daya tahan dan semangat kita,” ujarnya.
Suku Sherpa Nepal telah lama tinggal di dataran tinggi Himalaya dan telah lama menjadi pemandu dan penjaga hutan. Keahlian mereka sangat berharga bagi pendaki asing yang ingin melakukan pendakian di kawasan tersebut.
Pendaki Sherpa sering kali menjadi pihak yang memungkinkan ekspedisi pendakian gunung internasional.
Dengan membawa alat-alat berat dan material untuk mendaki gunung dan membimbing orang ke puncak gunung yang tinggi dalam kondisi berbahaya, mereka seringkali tidak menerima gaji atau imbalan finansial yang sama dengan rekan-rekan mereka di Barat.
“Dengan #SherpaPower, saya ingin menunjukkan kepada generasi baru Sherpa bahwa mereka dapat mengatasi naluri mendaki gunung dan memanfaatkan potensi mereka sebagai atlet, petualang, dan seniman,” tambah Nima.
“Kami bukan sekedar pemandu, kami adalah pionir. Biarlah ini menjadi seruan kepada setiap Sherpa untuk melihat martabat dalam pekerjaan kami, kekuatan warisan kami dan kemungkinan tak terbatas di masa depan kami,” ujarnya.
Perusahaan Ekspedisi 14 Puncak mengucapkan selamat kepada Nima atas keberhasilannya.
“Di usianya yang baru 18 tahun, perjalanan Nima merupakan bukti kekuatan, ketahanan, dan semangat luar biasa komunitas Sherpa,” ujarnya. Saksikan video “Video: Saat Gadis Sekolah Emosional yang Kehilangan Gunung Slamet Akhirnya Bertemu Kembali dengan Ibunya” (msl/fem)