Jakarta –
Malone Lam (20) ditangkap oleh FBI (Biro Investigasi Federal) karena konspirasi melakukan perampokan dan pencucian uang. Tidak keren, asalkan dia mendapat $230 juta atau sekitar $3,6 triliun.
Dia muncul di pengadilan pada 23 Oktober. Lam dan komplotannya Zandil Serrano (21 tahun) sebelumnya dituduh mencuri lebih dari 230 juta dolar mata uang digital. Mereka menggunakan uang itu untuk hidup mewah untuk perjalanan internasional, mobil mewah, perhiasan, klub malam, dan properti sewaan mewah di Los Angeles dan Miami.
Seperti dilansir NextShark, dokumen pengadilan mengungkap bagaimana Lam dan Serrano berkonspirasi menggunakan rekayasa sosial yang canggih. Mereka berpura-pura menjadi anggota tim dukungan Google dan mengirimkan peringatan upaya peretasan palsu dengan meniru lokasi mereka saat menggunakan VPN.
Mereka meyakinkan korban untuk membagikan kode keamanan. Kode ini digunakan untuk mengakses akun mereka, mengidentifikasi catatan pertukaran mata uang kripto, dan meyakinkan mereka untuk mentransfer dana mereka ke dompet kripto lain yang dikendalikan oleh Lam.
Selama wawancara polisi, Lam mengaku menjalankan penipuan cryptocurrency. Dia menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara dan denda $250.000 (setara Rp 3,9 miliar) karena konspirasi melakukan penipuan dan pencucian uang.
Lam, yang menggunakan nama samaran “Anne Hathaway” atau “$$$”, dan Serrano, yang menggunakan nama samaran “Versegod” atau “@skidstar”, ditangkap oleh FBI pada September 2024. Pihak berwenang mengatakan keduanya mengambil 4,100 bitcoin senilai $230 juta dari korban.
Polisi Miami menggerebek sebuah rumah besar di dekat Pantai Miami yang terkait dengan penyelidikan. Rumah ini disewakan melalui Airbnb. Menurut tetangganya, rumah tersebut menarik perhatian karena ramainya pesta dengan mobil mewah dari Maserati hingga Lamborghini. Simak “Video: Kasus Penipuan Rp 210 Triliun, Buronan China Ditangkap di Interpol Bali” (AQ/AFR)