Jakarta –
Drummer Mata Band Yadi Bachman alias Wox tenggelam setelah putranya Kaisar Akira Ayman tersapu ombak di Pantai Kelinking Bali.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendoakan dan menemani kaisar hingga ke tempat peristirahatan terakhirnya.
“Pemakamannya berjalan dengan baik dan saya melihat banyak orang bergembira karena anak saya akan berusia 16 tahun, Allah lebih mencintai anak saya kaisar. Ketika saya mengalami kecelakaan ini, itu hanya menghilangkan pikiran saya. Secara agama, ini adalah yang terbaik pilihan yang bisa saya buat.
Wox yang bersama anggota Mata Band lainnya tidak menyalahkan siapa pun atas kejadian tersebut. Ia mengaku telah menyerahkan segalanya kepada Tuhan.
“Saya belajar agama. Ada hadis Nabi, salah satunya diberi gelar syahid, dan saya lihat satu lagi tenggelam,” kata Yadi Bachman.
Yadi Bachmann mengatakan dia telah memaafkan putranya dan berharap itu menjadi tindakan terbaik untuknya.
“Anakku umurnya 16 tahun, umurnya 14 tahun. Dosanya setahun. Kemungkinan besar dia ada di sekitar rumah dan aku sudah memaafkannya. Insya Allah dia akan baik-baik saja. Alhamdulillah. Dia tenggelam di usia muda.” .Insya Allah dosanya masih kecil,” kata Yadi Bachman.
“Saat saya menghadapi kecelakaan ini, pemikiran saya hanya diambil dari sisi agama. Ini kesempatan terbaik yang Allah berikan kepada anak saya,” tutupnya.
Sebelumnya, Woakes menjelaskan kronologi tenggelamnya putra kesayangannya.
“Anak saya yang sedang study trip ke Bali, ke Pantai Kelingking di Nusa Penida, lalu teman-temannya berenang, dan akhirnya terseret ombak. Akhirnya anak saya ditemukan tewas,” kata Yadi Bachman.
Seperti diketahui, badai menerjang bocah tersebut pada Rabu malam (30/10) dan saat itu tidak ada yang berani menolongnya, karena sangat berbahaya dan banyak kejadian serupa terjadi di sana.
“Tidak ada yang berani naik, berbahaya, terjadi kejadian yang sangat berbahaya,” kata Yadi Bachmann.
Saksikan “VIDEO: Ketahanan Yadi Pasca Kematian Bocah Tenggelam ‘Mata Band'” (wes/pus).