Lima Investor dari Qatar-Amerika Mau Garap Peternakan Sapi di RI

Jakarta –

Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng investor asing untuk membangun industri susu di Indonesia. Bapak Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan) mengungkapkan akan bertemu dengan 5 investor dari berbagai negara pada pekan ini.

Pintu masuk bagi investor sapi perah adalah meningkatkan produksi susu untuk mendukung proyek Makan Gratis. FYI, saat ini Indonesia masih banyak mengimpor susu sapi.

Ia mengatakan dalam jumpa pers: “Ada 5 perusahaan susu jelek, satu dari Qatar, dua perusahaan dari Brazil, salah satunya adalah Amerika Serikat, di antaranya ada Vietnam, Vietnam adalah TH (TH Group, investor dari Vietnam) .” Kementerian Pertanian (Cayman), Senin (28.10.2024).

Pak Amran mengatakan, pihaknya berjanji akan memfasilitasi para investor dalam membangun industri susu di Indonesia. Pihaknya berjanji akan memfasilitasi dan memantau investasi tersebut.

Kata kuncinya menciptakan kenyamanan bagi investor, khususnya di sektor pertanian yang kami arahkan langsung, dalam hal investasi di Indonesia, kami mengarahkan menteri, jelasnya.

Kementerian Pertanian telah menyiapkan lahan bagi investor yang ingin membangun peternakan sapi di Indonesia, yakni di wilayah Sulawesi Tengah, Kalimantan, dan Merauke.

“Lahan kita banyak. Sekarang biarkan investor memilih. Jangan menyulitkan investor,” tutupnya.

FYI, pemerintah berencana mengimpor 1 juta ekor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. Gerakan tersebut berupaya mendukung Program Pangan Gratis (MBG) dan pemberian ASI.

Bapak Agung Suganda, Kepala Departemen Peternakan dan Kebersihan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian pernah menjelaskan bahwa tujuan impor sapi perah adalah untuk meningkatkan produksi susu setiap tahunnya. Dikatakannya, pada tahun 2029, kebutuhan susu nasional normal dan MBG diperkirakan mencapai 8,5 juta ton.

Antara tahun 2025 dan 2029, 1 juta sapi perah akan masuk ke Indonesia secara bertahap untuk meningkatkan produksi susu negara. Impor sapi perah dilakukan oleh operator (swasta) tanpa melibatkan APBN. Impor tahap pertama pada tahun 2025 sebanyak 200 ribu ekor sapi perah.

“Tambahan impor tahun depan, 300.000 ekor (2026), 400.000 ekor (2027), 100.000 ekor (2028), hingga akhirnya mencapai 1 juta ekor pada tahun 2029,” jelasnya kepada ANBALI NEWS, seperti dilansir, Kamis (10/10/). 2024)..

Terkait jumlah importir yang berkontribusi, Kementerian Pertanian belum bisa merinci perkiraan jumlah impornya. Pak Agung menyampaikan hingga saat ini Kementerian Pertanian telah mendapat komitmen investasi dari 53 perusahaan untuk mengembangkan sapi perah hingga 1 juta ekor (memiliki/itu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top