Jakarta –
Konflik panas di Timur Tengah yang terjadi saat ini juga berdampak pada program penerbangan dan pariwisata di Indonesia, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menbaregraf) Sandiaka Salahuddin Uno.
Saat jumpa pers usai menghadiri acara Bargraph Developer Day (BDD) 2024 di Yogyakarta, Sandy berbagi pengalamannya saat berkunjung ke Eropa baru-baru ini. Menurutnya, dampak perang paling terasa terhadap penerbangan internasional.
Pada hari Minggu, ia menjelaskan kepada wartawan di sebuah hotel di Jogja: “Kemarin, ketika saya kembali dari Eropa, beberapa wisatawan yang hendak ke Indonesia terdampar karena penutupan wilayah udara di Timur Tengah. Hal ini akan menimbulkan dampak perang.
Padahal, selain Timur Tengah, masih ada jalur lain dari Eropa yang menjadi pintu masuk Indonesia. Namun jalur ini juga dipengaruhi oleh situasi di sekitar Korea Utara.
“Saya mengubah perjalanan saya melalui Korea dengan harapan penutupan wilayah udara tidak menyebabkan penundaan,” kata Sandy.
“Selama di Korea, balon yang diluncurkan Korea Utara ke wilayah udara Korea Selatan akhirnya ditutup. Jadi gangguan yang terjadi tidak hanya di Timur Tengah tetapi juga di kawasan lain. Kita perlu hati-hati, termasuk di Asia,” lanjutnya. .
Meski begitu, Sandy mengatakan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melebihi target pada Agustus tahun lalu. Ia berharap tren positif ini terus berlanjut.
“Meskipun jumlah wisatawan kami saat ini berada di atas target, kami mencapai 9 juta (wisatawan) pada Agustus lalu dan berharap dapat melampaui target 14 juta pada akhir tahun ini,” kata Sandy.
“Ini merupakan kerja keras kita semua, namun kita harus sangat waspada dan berhati-hati dalam menghadapi situasi geopolitik internasional ke depan,” tutupnya.
________
Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSJogja
Tonton video “Israel: Kami tahu cara menghadapi Iran secara defensif dan ofensif” (minggu/minggu)