Jakarta –
Iran menyerang Israel dengan sekitar 180 rudal. Tentara Israel mengklaim bahwa sejumlah besar rudal Iran telah dicegat. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga berjanji akan menanggapi Iran.
Setelah serangan Iran sebelumnya terhadap Israel pada April 2024, Israel membalasnya dengan serangan udara terhadap Iran. Sebuah pangkalan udara di provinsi Isfahan di Iran tengah, tempat pabrik pengayaan uranium Natanz berada, kemudian dikatakan telah dibom.
Israel menganggap program senjata nuklir Iran sebagai ancaman. The New York Times melaporkan bahwa Israel mungkin sekali lagi menargetkan fasilitas nuklir Iran sebagai tanggapannya, dengan fokus pada fasilitas pengayaan uranium di Natanz. Fasilitas ini dianggap sebagai inti program nuklir Iran.
Untuk mencapai fasilitas nuklir Iran, rudal Israel harus melintasi wilayah udara negara-negara seperti Yordania, Arab Saudi atau Irak. Namun, Israel telah menunjukkan kemampuannya dalam melakukan serangan terhadap sasaran yang jauh.
Namun, Detek Enet melaporkan, merujuk pada Deutsche Welle, Iran telah mengerahkan fasilitas nuklirnya di sejumlah lokasi dan membangun beberapa di antaranya di bunker bawah tanah, sehingga sulit untuk menghancurkannya sepenuhnya.
Natanz terletak sekitar 300 kilometer selatan Teheran di provinsi Isfahan, dan merupakan pusat pengayaan uranium terpenting di Iran. Sentrifugal dioperasikan di sana untuk memperkaya uranium untuk keperluan sipil dan mungkin militer.
Fasilitas tersebut ditempatkan di bunker bawah tanah untuk melindunginya dari serangan udara. Natanz telah menjadi sasaran berbagai tindakan sabotase yang dikaitkan dengan Israel, termasuk serangan virus Stuxnet, ledakan, dan pemadaman listrik.
Ada fasilitas nuklir Iran lainnya di kota Ishvan. Pusat Teknologi Nuklir kota ini adalah pabrik pengolahan uranium yang menyiapkan bahan radioaktif untuk pengayaan. Lalu ada tambang uranium di provinsi Yazd. Tambang tersebut adalah salah satu dari sedikit lokasi penambangan uranium yang diketahui di Iran dan memasok program nuklir dengan uranium mentah.
Pembangkit listrik tenaga nuklir sipil pertama Iran terletak di pantai Teluk Persia di Iran selatan dan digunakan untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik ini tidak digunakan untuk keperluan militer.
Di Teheran ada Reaktor Riset Teheran (TRR). Reaktor penelitian di sana terutama digunakan untuk membuat radioisotop medis. Fasilitas ini tidak hanya dapat digunakan untuk tujuan medis, tetapi juga untuk keperluan militer. Tonton video “Video: Iran mengancam akan melancarkan serangan yang lebih besar jika Israel merespons” (fyk/fay)