Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target swasembada pangan nasional pada tahun 2028. Tujuan tersebut juga menjadi tanggung jawab Zulkifli Hassan yang dipercaya salah satunya, Menteri Koordinator Pangan. Ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Pangan. Terbentuk pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
Tujuan tersebut bukanlah hal yang sepele karena sebagian besar produk pangan Indonesia masih diimpor. Namun Profesor Zouryas meyakini tujuan tersebut dapat dicapai melalui kolaborasi yang kuat antar kementerian, lembaga, dan universitas.
Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke IPB University pada Senin, 28 Oktober, kunjungan pertamanya sejak memangku jabatan Menteri Koordinator Pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Zouryas menekankan pentingnya penguatan kerja sama dalam upaya mencapai swasembada pangan melalui penerapan teknologi dan kolaborasi lintas sektor.
“Saya pertama kali datang ke IPB karena ini hub. Kita punya orang-orang yang bertalenta, teknologi, dan bibit-bibit yang bagus. Tantangan utamanya adalah kolaborasi dan menghilangkan ego departemen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/10/2024).
Zurhas juga memaparkan tujuan tercapainya swasembada pangan dalam waktu empat tahun seperti yang diusulkan Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Ia menegaskan, kerja sama antar kementerian, lembaga, dan perguruan tinggi menjadi landasan keberhasilan program ini.
“Sekali lagi, kita sudah punya kata kuncinya adalah kolaborasi, kolaborasi, jadi saya mendapat dukungan penuh dari teman-teman, peneliti, dan pakar di sini – cukup dalam empat tahun,” ujarnya. telah ditambahkan.
Oleh karena itu, Pak Sulias mengkoordinasikan berbagai agenda penting pada hari itu. Diawali dengan koordinasi dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional pada pagi hari, kunjungan ke IPB University pada sore hari, dan diakhiri dengan rapat koordinasi secara maraton pada malam harinya.
Pagi harinya Pak Sulhas membahas langkah-langkah strategis peningkatan swasembada pangan berkoordinasi dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Zulyas menekankan pentingnya program pangan bergizi gratis berbasis bahan lokal.
Ia juga mengatakan, upaya bersama antar kementerian dan lembaga untuk mencapai swasembada pangan dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Swasembada pangan merupakan visi yang diungkapkan Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, kolaborasi berbagai kementerian dan lembaga harus diperkuat untuk mencapai visi tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor IPB University Arif Satria menyambut positif arahan Menko Pangan dan menekankan pentingnya investasi teknologi dan mendukung petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Arif menjelaskan, padi varietas IPB 3S memiliki kapasitas produksi hingga 12 ton per hektar, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
“Setiap varietas memiliki ciri tumbuhnya masing-masing,” jelasnya seraya menambahkan bahwa hasil yang optimal tidak dapat dicapai tanpa dukungan.
Malam harinya Pak Sulhas melanjutkan rapat koordinasi (rakor) dengan pejabat terkait Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Dalam rapat koordinasi yang berlangsung hingga malam hari tersebut, Pak Suhas membahas langkah selanjutnya untuk mencapai rencana strategis yang telah disusun.
Video Prabowo: Saya bertekad swasembada pangan
(Das/Das)