Jakarta –
Kantor Badan Pengelola Penanaman Modal (Danantara) Anagata Nusantara telah disiapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Agensi ini diharapkan bisa sekelas dengan Temasek asal Singapura.
Erick mengaku pernah bertemu Danantara sebelumnya. Salah satu hal yang dibahas terkait gedung perkantoran yang akan ditempati.
“Saya ketemu (dengan Danantara). Karena nanti salah satu gedung yang dipakai Danantara menjadi aset Bank Mandiri. Bangun kantor,” kata Erick dalam jumpa pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1 /11/2019). 2024).
Pembentukan Danantara merupakan salah satu tahapan transformasi tata kelola dan manajemen BUMN. Hal ini sejalan dengan fokus yang diutarakan Erick di awal masa pemerintahan Presiden Prabowo untuk memperluas kolaborasi lintas kementerian di lingkungan BUMN.
Kekayaan Danantara diharapkan mampu menghilangkan mentalitas silo atau mentalitas enggan berbagi dengan divisi atau perusahaan lain. Menurutnya, kerja sama harus dicapai untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
“Jadi kita tidak bisa lagi berpikir secara silo, setiap kementerian harus punya desk. Jadi kita terlalu banyak, tidak mungkin,” ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, Kepala Badan Pengelola Penanaman Modal (BP) Danantara Muliaman Hadad mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan langsung badan tersebut pada 8 November 2024.
Soal Danantara saya diminta persiapkan dengan baik. Rencana resminya tanggal 8 Pak Presiden. Saya hanya sekali ini, sekarang kita persiapkan, kata Muliaman usai pertemuan di Istana Kepresidenan. Jakarta. , Senin (28/10/2024).
Muliaman menambahkan, pemerintah juga akan mengkaji ulang aturan dalam UU BUMN untuk membuat aturan baru dalam pembentukan Danantara. Sebab Danantara nantinya akan menghimpun dana dari saham BUMN.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, BP Danantara Investment bertugas mengelola investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Jadi badan ini yang mengurus seluruh aset negara yang dipisahkan nanti. Tapi bertahap, karena badannya dibuat dulu, undang-undangnya dibuat dulu, kata Muliaman usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa. (22/10/2024) lalu.
Muliaman mengatakan bentuk akhir perusahaan baru ini akan serupa dengan Temasek, perusahaan induk berorientasi investasi global milik pemerintah Singapura.
Selain itu, BP Danantara akan serupa dengan State Wealth Fund (SWF) atau lembaga pengelola investasi yang sudah ada, Otoritas Investasi Indonesia (INA), berbeda dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, dia belum bisa memastikan apakah INA akan berada di bawah naungan BP Investasi Danantara atau tidak.
Simak Videonya: Tutup, Cara Pakai Baju Biru, Mendhet Prabowo Mendekati Istana Jelang Pelantikan
(shc/rd)