Pendapatan Q3 Tumbuh & Beban Terjaga, GOTO Konsisten Pangkas Rugi

Jakarta –

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sejarah nilai tukar, grafik untuk 2020 di September atau laporan triwulanan III-2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau tahunan (yoY). Hasilnya, pendapatan meningkat, biaya menurun, dan kerugian berkurang secara signifikan.

Pendapatan GoTo meningkat 11% menjadi 11,66 triliun dolar dibandingkan 10,51 triliun dolar tahun lalu, menurut laporan keuangan yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (30/3/2010).

“Pendapatan tertinggi GoTo berasal dari fee income yang mencapai $4,33 triliun atau mencapai 37% dari total pendapatan GoTo pada bulan September,” demikian keterangan tertulis GOTO, Rabu (30/10/2024).

Sedangkan secara persentase, pertumbuhan tertinggi terjadi pada pendapatan pinjaman yang naik 593% year-on-year menjadi 1,23 triliun dolar dibandingkan sebelumnya Rp 178 miliar. Rp.

Selain jasa pinjaman, pendapatan jasa pengiriman meningkat 166% YoY menjadi Rp3,96 triliun dari sebelumnya 1,49 triliun.

Selain itu, Gojek dan GoTo Financial juga menerima $438,55 miliar dari Tokopedia. Pajak layanan e-commerce Rp yang tadinya nol. GoTo juga mencatatkan pendapatan lain-lain naik 28% menjadi Rp 1,26 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 988,49 miliar.

Kerugian berkurang 53%

Pada tahun 2024 di bulan September GoTo mampu menekan kerugian periode berjalan sebesar 53% menjadi Rp 4,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang merugi 9,60 triliun.

Kerugian operasional atau kerugian perdagangan berhasil ditekan sebesar 77% menjadi Rp 2,05 triliun dibandingkan kerugian operasional sebelumnya sebesar 8,80 triliun.

Penurunan tersebut karena proses perusahaan yang lebih efisien, hal ini terlihat dari penurunan biaya dan pengeluaran dalam 9 bulan terakhir tahun ini. Total pengeluaran dan pengeluaran untuk bulan September. Turun 29% menjadi 13,71 triliun dari sebelumnya 19,31 triliun.

Beberapa pengurangan biaya terbesar adalah biaya penjualan dan pemasaran turun 55% menjadi Rp 2,18 triliun, biaya pengembangan produk turun 52% menjadi Rp 1,32 triliun, serta biaya dan dukungan turun 43% menjadi 749 miliar. Rp.

Tonton videonya: Bos GOTO jelaskan perkembangan integrasi Tokopedia dan TikTok

(eng/eng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top