Jakarta –
Beberapa waktu lalu, seorang perawat di Surabaya, Jawa Timur memutuskan untuk memberikan obat penggemuk badan berupa steroid kepada anak yang ia rawat. Hal ini menyebabkan anak tersebut dilarikan ke rumah sakit karena efek samping obatnya.
Linggra Kartika, ibu anak laki-laki tersebut, kesal karena obat steroid bersimbol ‘K’ atau yang harus dibeli dengan resep dokter mudah didapat di pasaran.
Soalnya obat-obatan ini bisa dibeli gratis secara online. Harganya juga sangat murah. Kalau begitu, entah siapa yang harus bertanggung jawab, kata Linggra dalam kirimannya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Unit Kerja Koordinasi Endokrin (UKK) IDAI Dr Agustini Utari, SpA(K) mewanti-wanti para orang tua agar tidak memberikan steroid pada anaknya untuk meningkatkan nafsu makannya.
Dr. Agustini menambahkan, ada banyak cara aman untuk menangani anak yang mengalami masalah makan atau menutup mulut (GTM). Biasanya hal ini terjadi ketika orang tua mulai memberikan makanan tambahan.
“Memberikan makanan pada anak memang tidak mudah. Kalau bisa, kita bisa memberikan makanan yang tidak membuat anak cemas, sehingga anak harus senang dengan makanannya,” kata Dr. Agustini dalam jumpa pers IDAI, Kamis (17/10/2024).
“Kemudian ada model makanan yang harus diikuti sesuai dengan tubuh (karakter) anak. Lalu orang tua harus membahagiakan tempat makannya,” imbuhnya.
Senada, Presiden Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) meminta para orang tua tidak memaksa anaknya makan.
“Menyusui harusnya di tempat yang membahagiakan. Jangan sampai anak mendengar suara sendok disambung ibunya dan menutup mulutnya, karena dia tahu sebentar lagi dia akan dipaksa makan,” kata dr. kata Piprim.
“Salah satu tanda anak suka dipaksa makan adalah dia suka mengunyah makanannya. Biasanya dia belum lapar dan ada satu sendok penuh makanan di mulutnya, jadi mengunyah itu semacam perlindungan anak,” imbuhnya. . . Tonton video “Video: Jangan Sepelekan, Ini Akibat Pemakaian Steroid!” (dpy/atas)