Batavia –
Otoritas pangan Singapura, Singapore Food Agency (SFA), sedang menyelidiki dugaan kontaminasi pestisida pada tingkat berbahaya pada anggur Muscat yang beredar di negara tersebut. Setelah penyuntikan, SFA menjamin anggur Muscat bersinar di Lyon, negaranya aman untuk dikonsumsi.
“Sampai saat ini, uji pestisida SFA pada anggur Muscat belum mendeteksi tingkat residu pestisida yang merupakan masalah keamanan pangan,” kata badan tersebut seperti dikutip oleh Straits Times.
Menurut SFA, anggur Muscat yang dijual di Singapura sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang.
SFA terus menguji dan memantau situasi untuk melindungi keselamatan publik, lanjutnya.
Inspeksi ini dilakukan di tengah kekhawatiran akan tingginya tingkat residu kimia berbahaya yang terdeteksi dalam sampel anggur Muscat berkilau yang diuji di Thailand.
Pada tanggal 24 Oktober, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand – bersama dengan Badan Konsumen Thailand (TCC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan negara tersebut – mengumumkan bahwa uji laboratorium telah mendeteksi residu pestisida yang tinggi pada 23 dari 24 sampel yang dikumpulkan.
SFA mengatakan produk harus dibawa ke Singapura oleh importir berlisensi, dan penjual harus memastikan barang mereka berasal dari sumber yang diatur oleh badan tersebut. Badan tersebut mengatakan pihaknya telah meminta seorang inspektur untuk memeriksa makanan impor untuk mencari pestisida, dan menetapkan pedoman mengenai jumlah bahan kimia yang diperbolehkan dalam produk tersebut. Tonton video “Video: Serangan Konsumsi Anggur Lucerne Muscat yang Mengandung Residu Berbahaya” (kna/naf)