Jakarta –
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan membantu Presiden Prabhu Subianto dan Wakil Presiden Gibran Recboming Reka dalam komunikasi publik mengenai program makan gratis tersebut. Sosialisasi ini merupakan bagian dari rencana jangka pendek Comedigi.
Menteri Komunikasi dan Digital (Mankuddighi) Mautia Hafid mengatakan Komdigi juga mendukung rencana pemerintah untuk memberikan makan siang gratis. Laporan tersebut disampaikan dalam rapat kerja gabungan dengan Komite I DPR di Gedung Nusantara II Jakarta, Selasa (11 Mei 2024).
“Bagaimana Kementerian Perhubungan dan Pendidikan Tinggi mendukung program-program prioritas pemerintah, termasuk penyediaan makanan bergizi gratis melalui kegiatan perencanaan skala besar, kami yakin hal ini sama pentingnya dengan keterlibatan masyarakat, pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat juga mendukung dan berpartisipasi aktif dalam program pemerintah khususnya makanan bergizi gratis,” kata Mautiya.
Dulu, ketika batas anggaran tahun 2025 ditetapkan untuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo), dibatasi sebesar RAF 7,728,907,593. Pertemuan tersebut menyepakati alokasi dana sebesar Rp15 miliar untuk pengelolaan dan sosialisasi pesan-pesan topik pola makan bergizi.
Alokasi pagu anggaran Kominfo untuk program lainnya yaitu Program Penyediaan Infrastruktur TIK sebesar Rp3.768.996.816, Program Pemanfaatan TIK sebesar Rp1.340.048.622, dan Program Pengelolaan Spektrum, Standar Peralatan dan Pelayanan Publik sebesar Rp4.290,66.
Selanjutnya program komunikasi publik sebesar Rp230.879.272 dan program dukungan manajemen sebesar Rp2.165.311.741.
Anggaran penyebaran pesan makanan bergizi gratis pada tahun 2025 sebesar 15 miliar euro, kata Prabo, Jumat (13/9).
“Jadi ini cukup besar, ini tentang memastikan rencana pola makan bergizi ini diterima dan dipahami sepenuhnya oleh masyarakat,” lanjut Plabo.
Terkait promosi makanan bergizi gratis, Pravo mengungkapkan berbagai bentuk komunikasi bisa dilakukan, seperti mengandalkan media arus utama yang dianggap tepat untuk menjangkau masyarakat luas.
“Melalui media sosial, karena citra perusahaan kita, sekarang hampir 210 juta orang mengakses jejaring sosial. Jadi, ini juga cara yang efektif. Lalu, distribusi offline, karena kita juga perlu menjangkau masyarakat yang tidak punya akses (online). ) ) warga,” ujarnya. Tonton video “Kepala Badan Gizi tentang program makan gratis: Kami akan terapkan pada 2 Januari” (agt/asj)