Jakarta –
Pameran internasional ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika di JIExpo Jakarta. Acara ini dihadiri lebih dari 1.500 perusahaan dari 30 negara dengan target 80.000 pengunjung.
ALLPack Indonesia 2024 berfokus pada pengemasan, teknologi pangan, dan industri farmasi, sedangkan ALLPrint Indonesia 2024 menampilkan inovasi dalam pencetakan tisu, tekstil, dan label.
Menurut CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, pada pameran tahun ini jumlah peserta meningkat signifikan, ditandai dengan penambahan Hall F untuk membuka lebih banyak peluang kreativitas dan bisnis.
“Pameran ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang memamerkan inovasi berbagai produk, namun juga sebagai wadah kerja sama yang mendorong pertukaran ide dan pengukuran keberhasilan bisnis selama empat hari penyelenggaraan,” ujarnya dalam keterangan resmi. keterangannya, Rabu (9) / 10/2024).
Berbagai program konferensi dan diskusi turut memeriahkan pameran selama empat hari ini. Seminar yang diadakan mencakup topik seperti “Kontrol total: Bagaimana ketertelusuran end-to-end menciptakan manfaat” dari Rieckermann, “Inovasi Kemasan Berkelanjutan” dari Federasi Pengemasan Indonesia, hingga pameran diskusi teknologi pengolahan bubuk yang diadakan oleh Japan Powder Technology Forum.
Selain itu juga diadakan seminar mengenai “Total Quality Control 5 Steps to Zero Defect Free Printguard Packaging”, dari Print Pack Indonesia, dan inovasi “Smart Delivery Robot” oleh Syspex.
Selain seminar, pameran ini menawarkan program pencocokan bisnis yang dirancang untuk mempertemukan pembeli dan penjual dari berbagai sektor. Program ini diharapkan dapat menciptakan hubungan bisnis yang sukses dan stabil. Pengunjung juga dapat mendaftar untuk mengikuti sesi pencocokan bisnis online ini.
Kesuksesan pameran ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 tidak lepas dari dukungan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Selain itu juga dukungan dari asosiasi seperti Federasi Pengemasan Indonesia (IPF), Persatuan Perusahaan Grafis Indonesia (PPGI), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Kotak Karton Gelombang Indonesia (AKKGI), Asosiasi Industri Tenun Plastik Indonesia ( GIATPI), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Asosiasi Rantai Dingin Indonesia (ARPI), Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Packaging Development Federation (Federasi pengembangan kemasan). PDF), dan Gabungan Pengusaha Jamu & Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu).
Selain itu, ada Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (Apotek GP), Klub Pengelola Bahan Farmasi (PMMC), Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Hasil Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), Pengolahan Daging Indonesia. Asosiasi Industri (NAMPA), Asosiasi Produsen Kemasan Kaleng Indonesia (APKKI), Asosiasi dan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PPAK), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), Federasi Pengemasan Asia (APF), Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Pengemasan Asia Federasi (APF) dan Asosiasi Produsen Mesin Makanan Jepang (FOOMA).
Pameran ini terbuka untuk para pemain di industri pengemasan dan percetakan mulai pukul 9-12. Oktober 10.00-19.00 WIB, tiket tersedia dengan registrasi online. Tonton video “PRO AVL 2024, hadirkan terobosan terbaru teknologi AVL” (prf/ega)