Jakarta –
Badan Karantina Indonesia meminta Komite IV DPR RI menyetujui penambahan anggaran tahun 2025 sebesar Rp 397,5 miliar. Hal tersebut dikatakan Sahat Manaolu Pangavian, Direktur Jenderal Badan Karantina Indonesia.
“Total biaya yang ingin kami tambahkan sebesar Rp397 miliar dan akan ditanggung seluruhnya. Padahal, hal itu sudah kami sampaikan pada rapat terakhir,” ujarnya kepada Komite IV DPR di Jakarta Pusat, Rabu (6/6). sidang di R.I. /11/2024).
Dalam pemaparannya, ia menyampaikan tambahan anggaran akan dialokasikan untuk penguatan keterampilan manusia (SDM) sebesar Rp 29,2 miliar, digitalisasi layanan sebesar Rp 43 miliar, dan revitalisasi laboratorium sebesar Rp 305 miliar.
Setelahnya, Rp 9,1 miliar akan dikeluarkan untuk satu karantina di Kalimantan, Rp 6,2 miliar untuk pemodelan dual gate, dan Rp 5,1 miliar untuk pemodelan klinik karantina bagi UMKM/koperasi yang bisa mengekspor Rp 5,1 miliar.
Sedangkan anggaran yang diraih Badan Karantina Indonesia pada tahun 2025 sebesar Rp 1,4 triliun. Partai tersebut juga diberi target pencetakan pendapatan negara bebas pajak (PNBP) oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Alokasi anggaran untuk program Ballantine sebesar Rp 1,4 triliun. Ini anggaran kita, terdiri dari Rp murni dan PNBP. Kita juga punya PNBP Rp 221 miliar yang sudah digugat Menteri Keuangan.
Silakan tonton juga video: Tanggapan Badan Karantina terhadap pemeriksaan impor wine Shine Muscat
(/Ini buah ara)