Antara Kampung Cyber, Zuckerberg, AI, dan Janji Menkomdigi Meutya

Yogyakarta –

Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjanjikan tiga hal kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kampung Kiber, Yogyakarta. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengunjungi lokasi yang sama pada tahun 2014.

Electronic Village terletak di RT 36 RW 09, Patehan, Kraton Yogyakarta. Jalan di kawasan ini relatif sempit, hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Namun masyarakat Kampung Siber sangat memperhatikan menjaga tempat ini tetap bersih, nyaman dan asri. Menariknya, siapa sangka ketika internet belum sepopuler saat ini, masyarakat Cyber ​​Village sudah mahir dalam bidang teknologi.

Sekadar informasi, Kampung Cyber ​​​​didirikan oleh Antonius Sasongko alias Antonius Sasongko pada tahun 2008. Saat itu, Koko menggagas Kampung Cyber Beri orang setempat menggunakan internet menjual produk lokal yang dihasilkannya banyak dijual secara internasional.

“14 tahun yang lalu, kami memulai ini karena kami melihat antusiasme warga desa yang ingin menggunakan Internet. Saat itu, penggunaan Internet cukup mahal sehingga kami membuat jaringan sendiri sehingga komunitas anggota dapat mengatur dan mengelola.” digunakan masyarakat,” kata Koko, Rabu (12 November 2024).

Upaya pengembangan kolaboratif komunitas, ditambah dengan kemajuan teknologi, membuat pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengunjungi wilayah tersebut sepuluh tahun lalu.

“Berdasarkan keinginan masyarakat, kami bekerja sama. Saat itu terkendala biaya sehingga kami semua berkontribusi membeli peralatan pokok dan membangun jaringan,” kata Koko.

Tradisi interaksi ini terus berlanjut hingga saat ini dan masa depan, serta menarik perhatian Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital (Menkomdigi) Meutia Hafid dalam salah satu rencana kunjungan kerjanya ke Yogyakarta. Ia memuji masyarakat Kampung Kiber yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Meutya menilai perkembangan teknologi modern telah melahirkan kecerdasan buatan (AI). Ia menghimbau para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi ini dalam memasarkan produknya agar lebih inovatif dan memperluas jangkauan pasarnya.

Menkominfo menyampaikan, Cyber ​​Village dianggap sebagai wadah komunitas mandiri untuk menyebarkan teknologi dan digitalisasi bagi komunitasnya. Namun menghadapi perkembangan dan tantangan zaman, Mewtya menjanjikan tiga hal kepada UMKM di Cyber ​​Village Yogyakarta agar usahanya bisa naik ke level berikutnya.

Meutya mengatakan: “Dukungan finansial, dukungan percepatan bisnis e-commerce, pelatihan. Jadi tiga hal ini akan dilakukan awal tahun depan.”

Namun Kementerian Komunikasi dan Teknologi ingin mengoptimalkan platform ini untuk lebih memberdayakan mereka yang juga merupakan UMKM dan dominan perempuan.

“Itu sebenarnya hanya peran kecil jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan para ibu selama ini. Jadi kami dukung saja. Karena kita tentu melihat pemerintah peduli dengan masalah siber, mereka ingin memberikan dukungan,” jelasnya.

Terkait pelatihan, Komdigi bertujuan untuk mendukung pelatihan digitalisasi khususnya dari sisi pemasaran.

Sementara dari sisi dukungan, Komdigi menjanjikan dukungan agar pelaku UMKM bisa mengakses industri yang sesuai dengan produk yang dihasilkannya. Simak Video iPhone 16 Tak Punya RI, Menkominfo: Harapkan Komitmen dari Apple (agt/agt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top