Jakarta –
Beberapa bahan pangan mengalami kenaikan harga pada minggu kedua November 2024, termasuk gula pasir dan beras untuk konsumen. Hal tersebut disampaikan Plt Wakil Presiden Bidang Keberagaman, Konsumsi dan Ketahanan Pangan, Bapanas Rinna Syawal, pada Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024.
Bahan pangan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) tercakup dalam beras medium dan beras spesial, kata Rinna. Setidaknya 272 kabupaten/kota menjual beras bagus di atas harga HET dan 363 kabupaten/kota menjual beras rata-rata di atas harga HET.
“Harga di atas HET di tingkat konsumen didominasi oleh beras kualitas medium di wilayah ketiga (meliputi Maluku dan Papua), beras speciality di wilayah ketiga, dan beras kualitas medium di wilayah kedua (meliputi Sumatera selain Lampung). Dan NTT Sumsel dan “Kalimantan”” dikutip dari YouTube Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin.
Selain beras, ada juga barang konsumsi yang mengalami kenaikan harga. Terdapat 320 kabupaten/kota yang menetapkan harga gula konsumsi di atas harga pembelian (HAP). Melihat situasi tersebut, Rina menilai pemerintah perlu melakukan antisipasi ke depan, mengingat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan segera tiba.
“Jadi persentasenya masih besar di atas dan di bawah (HET/HAP), jadi kalau kita lihat jumlah kabupatennya lebih dari 50% (naik). Hal ini harus kita antisipasi, apalagi menghadapi Rina. menjelaskan, hari raya keagamaan menjelang Natal kali ini sangat worth it.
Berdasarkan data yang tersaji, terdapat beberapa daerah dengan harga beras dan gula konsumsi tertinggi. Di Kabupaten Jayawijaya, Papua misalnya, rata-rata harga beras naik menjadi Rp 20.000/kg dari HET sebesar Rp 13.500/kg. Tersedia juga di Teluk Bintuni, Papua Barat, harga rata-rata beras adalah Rp 19.000, meski HET-nya Rp 13.500/kg.
Kenaikan harga gula terbesar terjadi di Papua seperti Puncak Jaya Papua Tengah mencapai Rp30.000/kg dari HAP Rp18.500/kg.
Berikut wilayah dengan harga beras tertinggi:
1. Kabupaten Jayawijaya, Pegunungan Papua : Rp 20.000/kg
2. Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat : Rp 19.000/kg
3. Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah : Rp 18.000/kg
4. Kabupaten Nduga, Pegunungan Papua : Rp 18.000/kg
5. Kabupaten Sarmi, Papua : Rp 18.000/kg
6. Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat : Rp 17.000/kg
7. Kabupaten Mahakam Hulu Kalimantan Timur : Rp 17.000/kg
8. Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat : Rp 17.100/kg
9. Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya : Rp 17.000/kg
10. Kabupaten Waropen, Papua : Rp 17.000/kg
Selain itu, daerah dengan harga gula tertinggi adalah sebagai berikut:
1. Kabupaten Puncak Jaya Papua Tengah : Rp 30.000/kg
2. Kabupaten Nduga, Pegunungan Papua : Rp 30.000/kg
3. Kabupaten Jayawijaya, Pegunungan Papua : Rp 29.000/kg
4. Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah : Rp 25.000/kg
5. Kabupaten Wakatobi Sulawesi Selatan : Rp 21.500/kg
6. Kabupaten Sarmi, Papua : Rp 22.000/kg
7. Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur : Rp 21.000/kg
8. Kabupaten Manokwari, Papua Barat : Rp 22.000/kg
9. Kabupaten Merauke, Papua Selatan: Rp 21.667/kg
10. Kabupaten Tanimbar, Maluku : Rp 21.571/kg
(kg/kg)