Jakarta –
Penyebaran flu burung yang terus berlanjut di Amerika Serikat semakin memprihatinkan. Bukan hanya karena persoalan manusia, kasus baru penyakit pada kucing juga meresahkan.
Sampel virus yang diperoleh dari pasien kritis di Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda mutasi yang mirip dengan saluran pernapasan manusia. Namun, belum ada tanda-tanda virus tersebut menyebar ke luar tubuh manusia.
Sebuah analisis yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan bahwa sebagian kecil bakteri di tenggorokan pasien mengalami mutasi dapat meningkatkan kemampuan virus untuk mengikat sel kekebalan tertentu di saluran pencernaan bagian atas manusia .
CDC juga mencatat tidak ada perubahan yang ditemukan pada ayam, termasuk unggas yang diyakini menjadi penyebab pertama berjangkitnya penyakit tersebut.
Menurut CDC, mutasi tersebut tampaknya disebabkan oleh replikasi virus pada pasien yang terinfeksi. Mereka juga menegaskan, belum dilaporkan adanya penularan mutasi tersebut ke orang lain.
Beberapa ahli mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah perubahan ini akan membuat virus lebih menular atau lebih serius bagi manusia. Angela Rasmussen, ahli virologi di Universitas Saskatchewan di Kanada, mengatakan bahwa meskipun perubahan tersebut mungkin mempermudah virus memasuki sel, diperlukan lebih banyak bukti untuk memastikan dampaknya terhadap penularan.
Selain itu, perubahan tersebut sebelumnya terjadi pada penyakit parah tanpa menyebabkan penyakit meluas.
“Hal ini tidak memberi tahu kita, ‘Wow, kita sudah dekat dengan pandemi sekarang,'” katanya, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (28/12/2024).
Thijs Kuiken, peneliti dari Erasmus University Medical Center, melaporkan hal serupa.
“Pengikatan yang efektif pada sel-sel saluran pencernaan bagian atas pada manusia diperlukan tetapi tidak cukup untuk reproduksi yang baik antar manusia,” katanya.
Kuiken menjelaskan, alih-alih memperburuk penyakit, adaptasi jenis ini justru dapat menghasilkan bakteri bersih dengan memilih sel-sel saluran cerna bagian atas sehingga menimbulkan gejala seperti pilek atau sakit tenggorokan.
Peneliti terus memantau peningkatan kasus penyakit menular pada kucing.
Seekor kucing di Oregon mati setelah memakan makanan hewan mentah yang dinyatakan positif H5N1. Insiden tersebut mendorong penarikan kembali makanan hewan mentah dan beku Resep Feline Turkey dari Northwest Naturals.
Octopus Cat Sanctuary di Washington juga mengumumkan bahwa 20 kucing di tempat penampungan tersebut baru-baru ini mati setelah terinfeksi kutu.
Rasmussen memperingatkan bahwa kucing yang berada di luar ruangan dapat kembali ke rumah dan menularkan virus ke manusia melalui kontak dekat.
“Jika Anda memiliki kucing yang tinggal di luar dan mendapat H5 dari memakan bangkai burung, dan kucing tersebut kembali ke rumah Anda dan Anda berpelukan dengannya, tidurlah dengannya… hal ini menimbulkan masalah paparan yang tiba-tiba,” simpulnya. . Tonton video “Video: Lampu Kuning dari WHO tentang Virus H5N1” (ath/kna)