Jakarta –
Google memamerkan penemuan terbarunya, model prakiraan cuaca berbasis kecerdasan buatan yang disebut GenCast.
GenCast merupakan “model ansambel AI resolusi tinggi” yang didemonstrasikan Google dalam makalah yang dimuat di jurnal Nature, seperti dilansir ANBALI NEWSINET dari GSM Arena, Jumat (6/12/2024).
Menurut Google, prakiraan GenCast mampu mengungguli sistem superkomputer cuaca tercanggih saat ini, yakni European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF), karena mampu meramalkan cuaca hingga 25 hari ke depan.
Dalam hal model AI, GenCast termasuk dalam kategori model difusi, yang serupa dengan yang biasa digunakan pada generator gambar berbasis AI dan data cuaca ECMWF selama empat dekade terakhir.
Untuk mengujinya, Google melatih GenCast dengan data cuaca hingga tahun 2018, menyajikan 1.320 prakiraan cuaca berbeda untuk tahun 2019, dan membandingkan hasilnya dengan prakiraan cuaca ENS dan data cuaca sebenarnya.
Hasilnya adalah GenCast lebih akurat 97,2% dibandingkan ENS, dan 99,8% lebih akurat dalam memprediksi cuaca selama 36 jam ke depan (atau lebih). Google juga menguji GenCast: Untuk memprediksi jalur Topan Hagibis yang melanda Jepang pada tahun 2019, prediksi arah topan tersebut sepenuhnya akurat dengan kejadian sebenarnya.
GenCast juga dapat memprediksi kecepatan angin, yang penting untuk pembangkit listrik tenaga angin, atau memperkirakan cuaca untuk pembangkit listrik tenaga surya, dll.
Mengingat GenCast termasuk dalam kategori model ansambel, maka dapat menghasilkan lebih dari 50 perkiraan dengan kekuatan berbeda. Setiap ramalan cuaca untuk 15 hari ke depan dibuat dan dapat diselesaikan dalam waktu 8 menit menggunakan Google Cloud TPU v5.
Sejumlah prediksi kemudian dapat dibuat secara bersamaan, yang biasanya memakan waktu berjam-jam dengan model prakiraan cuaca superkomputer saat ini.
Google telah merilis GenCast sebagai model terbuka dan berencana melanjutkan kerjasamanya dengan BMKG di berbagai negara serta peneliti untuk lebih meningkatkan kiprahnya di bidang prakiraan cuaca. Video “Bersiaplah, Indonesia Akan Lebih Panas di 2025” (asj/asj)