Hiking Bareng Keluarga, ABG Temukan Jimat Kuno Kerajaan Mesir di Israel

Jakarta –

Daphne Filsteiner (12 tahun) menemukan benda kuno di Israel yang diperkirakan berusia 3.500 tahun. Saat itu, dia sedang berjalan-jalan bersama keluarganya.

Mengutip Fox News, Senin (16/12/2024), seperti dilansir Israel Antiquities Authority, Dafna dan keluarganya baru-baru ini berjalan di dekat situs kuno Tel Qana di Hod Hasharan, Israel.

“Saya melihat ke tanah dan menemukan jarum ulat dan kerikil halus. Lalu saya melihat batu yang menarik. Saya tunjukkan kepada ibu saya. Dia mengira itu hanya batu atau mutiara biasa,” kata Daphne dalam pernyataan yang dikeluarkan organisasi tersebut. . dijadikan Otoritas Barang Antik Israel.

“Tetapi kemudian saya melihat ada sesuatu yang lain di batu ini, jadi kami mencarinya di Internet. Kami (keluarga) menemukan foto batu serupa dan akhirnya menyadari bahwa itu adalah sesuatu yang sangat istimewa, jadi kami menghubungi Biro Purbakala” Dia menambahkan.

Ternyata yang ditemukan Daphne adalah jimat Mesir yang berasal dari masa Kerajaan Baru, sekitar 3.500 tahun lalu. Benda berbentuk kumbang kotoran ini dianggap sebagai simbol kehidupan baru di Mesir kuno.

Pakar Zaman Perunggu Isaac Paz dari Israel Antiquities Authority menjelaskan bahwa meskipun scarab (kumbang kotoran) identik dengan budaya Mesir, penyebarannya juga meluas ke luar Mesir.

Kuas tersebut kemungkinan ditinggalkan oleh orang penting yang melewati kawasan tersebut atau sengaja dikuburkan. Karena letaknya di permukaan tanah, sulit untuk mengetahui konteks pastinya.

Jimat berbentuk scarab jelas menampilkan dua kalajengking, yang menurut Paz mewakili dewi Mesir Serket, yang diyakini melindungi wanita hamil, dan fungsi lainnya. Selain itu, ada juga lambang Nefer yang dalam bahasa Mesir artinya baik atau terpilih, serta lambang lain yang menyerupai tongkat kerajaan.

Sebagai pengakuan atas penemuan bersejarah ini, Dafna menerima sertifikat kewarganegaraan dari Otoritas Barang Antik Israel.

“Daphne menerima sertifikat penghargaan dan sekarang scarab yang dia temukan dipajang di Yerusalem di Situs Arkeologi Nasional Jay dan Janie Schottenstein Israel agar dapat dinikmati masyarakat umum,” kata Eli Escusido, direktur Otoritas Barang Antik Israel.

“Semua orang diundang untuk datang melihatnya!” kata Escusido.

Kisah Daphne adalah salah satu dari banyak contoh yang menunjukkan bahwa penemuan luar biasa tidak hanya datang dari penggalian arkeologi formal. Terkadang penemuan besar dilakukan oleh orang yang secara tidak sengaja menemukan artefak berharga.

Contoh serupa terjadi di Inggris, di mana seorang anak laki-laki berusia 9 tahun menemukan batu bercahaya saat berjalan di pantai.

Batu tersebut ternyata adalah kapak tangan yang berasal dari akhir Paleolitik Tengah, sekitar 40 hingga 60.000 tahun yang lalu. Penemuan tersebut diumumkan oleh Worthing Museum pada November 2024.

James Sainsbury, kurator arkeologi di Worthing Museum, mengatakan mereka sering menemukan orang datang ke museum dengan membawa benda yang mereka anggap kuno.

“Kami sering menjumpai pengunjung yang membawa temuannya dari daerah tersebut, terutama peralatan batu atau benda-benda Romawi. Namun ini adalah benda tertua yang saya temui dalam 10 tahun terakhir,” kata James.

Ia menambahkan: “Kapak tangan Neanderthal sangat jarang ditemukan di Sussex dan ini merupakan penemuan pertama dalam beberapa tahun terakhir. Yang unik dari penemuan ini adalah ditemukan di pantai oleh seorang pemuda setempat.”

Di Inggris, ada cerita serupa: seorang anak laki-laki berusia 12 tahun menemukan gelang emas bersama ibunya saat berjalan-jalan dengan anjingnya di West Sussex pada tahun 2022. Setelah membawa temuan tersebut ke petugas penghubung setempat, mereka melaporkan menemukan perhiasan Romawi kuno. Saksikan video “Kembalinya peninggalan kolonial ke Kongo disambut baik” (upd/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top