Wonosobo-
Jalur Sikarim dengan tanjakannya yang ekstrim dan menakutkan akhirnya ditutup sebagai jalur rekomendasi di Google Maps bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Dieng.
Google Maps kini tidak lagi merekomendasikan wisatawan yang berwisata ke Dieng menggunakan jalur Sikarim. Meski lebih dekat, jalur ini dinilai berbahaya bagi pengendara karena kondisinya yang ekstrem.
Berdasarkan penelusuran di aplikasi Google Maps, jalur Sikarim sudah tidak tercantum lagi sebagai jalur Wonosobo-Dieng. Jalur yang direkomendasikan adalah jalur utama yaitu Wonosobo-Garung, Kejajar hingga Dieng.
Padahal, jalur air terjun Sikarim memiliki jalur Wonosobo-Dieng yang lebih cepat. Menurut informasi di aplikasi Google Maps, jalur Sikarim lebih cepat 7 menit dibandingkan jalur utama.
Namun kondisi jalan yang ekstrim membuat jalur Wonosobo-Dieng melalui Sikarim tidak lagi direkomendasikan. Salah satunya memiliki kemiringan ekstrim dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Kondisi di jalur Sikarim cukup ekstrem, ada kemiringan sekitar 45 derajat. Dan di bagian bawahnya ada tikungan tajam, kata Kepala Satlantas Polres Wonosobo AKP Edy Nugroho saat dihubungi, Senin. (18). /11/2024).
Selain itu, aspal di jalur tersebut saat ini sudah terkelupas. Tentu saja kondisi ini akan membahayakan pengendara, terutama yang awam dengan medan.
Selain itu, aspalnya juga terkelupas. Kemiringan curam ini sangat berbahaya. Apalagi jika pengemudi tidak mengetahui medannya, ujarnya.
Apalagi jika kendaraannya matic. Dikhawatirkan jika lewat jalan ini dari Dieng remnya tidak berfungsi. Sedangkan dari arah Wonosobo tanjakannya tidak terjal.
Sedangkan dari bawah tidak kuat. Pernah terjadi kecelakaan, kendaraan matic berplat B yang tidak kuat terus terjatuh ke jurang,” jelas Edy.
Edy mengimbau pengendara memilih jalur utama yakni Pasar Garung Wonosobo-Kejajar hingga Pertigaan Titik Nol Dieng. Namun jika Anda bermaksud mengunjungi Curug Sikarim saja, letaknya masih di bawah lereng ekstrim tersebut.
“Kami mengajak wisatawan, terutama yang belum paham medan, untuk memilih saja jalur utama. Karena naik atau turun jalur Sikarim berbahaya. Tapi kalau hanya ke Curug Sikarim saja masih aman Anda telah melewati lereng ekstrim dari bawah,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu wisatawan Dieng, Bramantyo Jati membenarkan sifat ekstrim jalur Sikarim. Meski pemandangannya indah dan lebih cepat, ada tanjakan yang terjal.
“Jalurnya ekstrim. Tapi sebenarnya pemandangannya indah, banyak perbukitan hijau dan terlihat lebih alami. Tapi kalau belum paham medannya, mending ambil jalan utama saja,” ujarnya.
———
Artikel ini muncul di ANBALI NEWSJateng.
Tonton video “Pengendara sepeda motor heboh masuk tol Jagorawi karena buruk dalam membaca peta” (wsw/wsw)