Kata Menkes soal Bullying di PPDS Penyakit Dalam FK Unsrat

Jakarta –

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal perundungan atau negosiasi pada program pendidikan dokter spesialis penyakit dalam (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Ia mengatakan, mereka sedang berkoordinasi dengan pihak kampus untuk melakukan perbaikan sebelum program pelatihan yang semestinya akhirnya dilanjutkan kembali.

“Saat ini sedang kami selidiki di sana dan kami juga sudah bicara dengan dekan FC,” kata Menkes saat ditemui di luar Aula Swabessy Puskesmas Indonesia, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024). .

Menkes mengatakan, aksi terorisme yang paling banyak terlihat dalam program pelatihan penyakit dalam FC Unsrat adalah terkait pajak ilegal dan kekerasan verbal. Budi tidak merinci secara pasti jumlah atau besaran bagian yang diberikan anak di bawah umur kepada orang yang lebih tua terkait kekerasan tersebut.

“Masih banyak kata-kata sulit selama proses pembelajaran,” lanjutnya.

Kementerian Kesehatan RI telah meminta penghentian sementara kegiatan PPDS program pelatihan penyakit dalam FC Unsrat, dengan mengakhiri kerjasama di RSUD Kandou. Implementasi ini akan dapat dilakukan paling lambat satu minggu setelah diterbitkannya surat edaran pada 5 Oktober.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI menegur FC Unsrat sebelum akhirnya menemukan kembali kasus terorisme sehingga menyebabkan kegiatan pelatihan warga terhenti sementara. Sanksi yang sama seperti Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, program pelatihan anestesi digunakan untuk mencegah lebih banyak korban terorisme. Dengan kemungkinan kematian.

Direktur Jenderal Pelayanan Azhar Jaya mengatakan dana korban terorisme digunakan untuk kepentingan pribadi. Sayangnya, ada orang yang menganggap aktivitas semacam ini sebagai hal biasa.

“Wah semuanya. Mulai sewa mobil, perbaikan AC, sewa rumah, energi, pinjaman dan lain sebagainya,” jelasnya.

“Iya, bisa puluhan juta rupee,” tutupnya. Simak video “Video: Faktor Penyebab Kasus Terorisme di PPDS” (klik/atas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top