Jakarta –
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mendukung langkah PLN yang mengedepankan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) dengan mengedepankan kepemimpinan perempuan di lingkungan perusahaan.
Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi menegaskan, penguatan peran perempuan sebagai bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, sejalan dengan pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesetaraan gender di Tanah Air.
Hal itu disampaikannya saat membuka diskusi CEO Insight bertajuk ‘Women’s Leadership Drives ESG: Empowering Women in Corporate Leadership’ di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Ini merupakan komitmen terhadap peran kami di pemerintahan saat ini, khususnya untuk mendorong kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan memperkuat peran perempuan di level kepemimpinan,” kata Arifah dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/12/2024).
Asisten Deputi Integrasi Gender Bidang Sosial dan Budaya Kementerian PPPA, Eko Novi Ariyanti Rahayu Damayanti menambahkan, mendukung kesetaraan gender memerlukan upaya yang luar biasa dan berkelanjutan. Oleh karena itu, mereka mengapresiasi langkah nyata PLN yang dapat mendorong perempuan untuk lebih berperan di perusahaan.
“Kami berterima kasih kepada PLN yang telah menempatkan strategi terintegrasi gender sebagai bagian dari strategi PLN. Hal ini juga bisa menjadi praktik baik bagi perusahaan lain. Jadi proses menuju kesetaraan gender bukanlah hal yang mudah dan tidak bisa dilakukan dengan cepat. Perlu proses yang panjang. dan perubahan mentalitas,” kata Eko.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Hukum dan Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Didi Setiarto menyampaikan komitmen manajemen untuk mengedepankan partisipasi perempuan di setiap lini perusahaan.
Hal ini dibuktikan melalui peran aktif Srikandi PLN membantu manajemen menyusun dan melaksanakan kebijakan perusahaan terkait integrasi gender dan lingkungan kerja yang kondusif, tanpa kekerasan dan diskriminasi, jelas Didi.
Selain itu, Ketua Direktur Teknis PLN (PLN E) sekaligus Direktur Utama Harian Srikandi PLN Chairani Rachmatullah mengatakan persentase pegawai perempuan PLN terus meningkat. Peningkatan ini juga dibarengi dengan peningkatan jumlah pemimpin perempuan yang menduduki jabatan di PLN Grup.
Selain itu, dalam pencalonan talenta sebagai calon pemimpin, PLN berhasil meningkatkan jumlah calon pemimpin perempuan dari 22% menjadi 30%.
“Jadi kita sudah mempunyai stok calon pemimpin perempuan yang cukup. Sehingga nantinya kepemimpinan PLN bisa bercirikan pemimpin perempuan yang memenuhi standar,” kata Chairani.
Berkat meningkatnya partisipasi perempuan, PLN berhasil meraih penghargaan sebagai perusahaan listrik dengan ESG Risk Rating terbaik di ASEAN pada tahun 2023. Secara global, PLN menduduki peringkat ke-4 dunia dengan ESG Risk Rating 30,3.
“Jadi kalau ditanya apakah ada hubungan antara peningkatan kinerja dengan kehadiran pemimpin perempuan, saya yakin iya. Karena perempuan biasanya lebih detail, lebih teliti, dan mereka terus memantau, mengontrol, dan memastikan tercapainya tujuannya,” menyimpulkan. Ketua. .
Saksikan video “Ajang Balap Motor Listrik, Balapan Konversi EV PLN 2024” (eng/ega)