Jakarta –
Pemerintah Iran telah membuka akses ke WhatsApp dan Google Play, langkah awal mereka dalam mengurangi pembatasan internet di negara tersebut.
Seperti diketahui, Iran menjadi salah satu negara paling ketat dalam membatasi akses internet bagi warganya. Namun banyak warga yang masih bisa mengakses layanan yang diblokir seperti Facebook, X, dan YouTube menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN).
“Sebagian besar suara positif telah dicapai untuk menghapus pembatasan akses ke beberapa platform populer asing seperti WhatsApp dan Google Play,” tulis kantor berita Republik Islam Iran (IRNA).
“Hari ini, langkah pertama telah diambil untuk menghapus pembatasan internet,” kata Sattar Hashemi, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran.
Banyak platform media sosial seperti Facebook, X dan YouTube telah diblokir sejak tahun 2009. Namun pada tahun 2022, pemerintah Iran menambahkan Instagram dan WhatsApp – dan kemudian Signal – ke daftar blokirnya.
Pasca aksi protes nasional pada September 2022, yakni pasca meninggalnya Mahsa Amini, perempuan Kurdi asal Iran yang ditangkap karena menolak berhijab. Aplikasi pesan instan tersebut diyakini digunakan untuk melancarkan dan menyebarkan penipuan.
Anggota parlemen Iran telah menyerukan agar platform tersebut dilarang kecuali mereka mematuhi nilai-nilai masyarakat Islam dan mematuhi hukum Iran.
Pembatasan ini mendorong pemerintah AS meyakinkan Elon Musk untuk memperkenalkan layanan internet satelit Starlink di Iran.
Kami berharap layanan Starlink di Iran dapat membantu warga Iran untuk mengatasi berbagai pemblokiran internet yang diterapkan di negara tersebut. Apalagi setelah terjadi demonstrasi besar-besaran yang memprotes kematian Mahda Amini setelah ditangkap polisi moral. Tonton video “Video: Alasan mengapa aplikasi Kaspersky menghilang dari Google Play Store” (asj/rns)