Jakarta –
Netizen menyoroti pengetatan tindakan keamanan di lokasi wisata kuno Machu Picchu. Seorang turis menebarkan abu kremasi di kawasan kuno ini.
Kepala Taman Arkeologi Machu Picchu, Cesar Medina membenarkan kejadian tersebut. Dia sekarang mengawasi dengan cermat Situs Warisan Dunia tersebut.
“Kami akan memperkuat pengawasan yang ada,” kata Medina.
Video yang dibagikan di jejaring sosial TikTok itu diberi judul “Perpisahan penuh cinta dengan Machu Picchu” dengan tagar #ashes dan #scatterashes.
Video berdurasi 30 ANBALI NEWS itu akhirnya dihapus dari akun IncaGoExpeditions milik agen perjalanan yang pertama kali mengunggahnya. Machu Picchu, Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1983, terletak 80 mil dari Cusco pada ketinggian 2.438 meter, dan dibangun pada abad ke-15 atas perintah Kaisar Inca, Pachacutec (1438-1470).
Diperkirakan situs tersebut mampu menerima rata-rata 5.600 wisatawan per hari, namun dari segi pengawasan, situs tersebut masih minim pengawasan. Karena luasnya wilayah Machu Picchu dan jumlah wisatawan yang banyak, Machu Picchu hanya memiliki empat kamera pengintai dan jumlah petugas keamanan yang terbatas.
Menurut data RoadGenis, lebih dari 950.000 wisatawan akan mengunjungi Machu Picchu pada tahun 2023. Sebelum pandemi, jumlah pengunjung rata-rata 1,5 juta orang setiap tahunnya.
“Polisi sudah diberitahu mengenai kejadian tersebut, namun hingga saat ini belum ada tindakan lebih lanjut atau laporan resmi karena tidak ada tindak pidana yang dapat dikaitkan dengan biro perjalanan tersebut,” kata Medina.
Medina menambahkan, meski tidak ada sanksi hukum yang dijatuhkan, insiden tersebut memicu perdebatan tentang pentingnya sistem pengawasan. Setelah video kejadian tersebut tersebar, taburan abu manusia di tempat tersebut dilarang karena alasan kesehatan.
Selain itu, otoritas Peru juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghormati situs bersejarah dan tradisi leluhur. Tindakan pemantauan yang lebih ketat dan peraturan baru untuk mencegah tindakan serupa diharapkan dapat membantu melindungi keselamatan Machu Picchu. Saksikan video “Video: Usulan Rendang ke UNESCO” (upd/fem)