Jakarta –
Penyedia layanan dompet digital (e-wallet) Dana mengatakan para pemain game online bisa memanfaatkan kemudahan transaksi digital. Bahkan, berdasarkan platformnya, ada pemantauan terhadap transaksi mencurigakan.
Kepala Hukum dan Kepatuhan Dana Indonesia Dina Artarini mengatakan transaksi mencurigakan tampaknya dilakukan pada malam hari atau waktu tertentu dalam sehari.
“Sejak pertama kali didirikan hampir tujuh tahun lalu, Dana ini diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan transaksi digital masyarakat,” kata Dina pada diskusi panel Forwat x Fund “Memutus Rantai Perjudian Online untuk Ekosistem Digital yang Sehat” di Jakarta. , Jumat malam (29/11/2024).
Dina mengatakan, ada pedagang yang terdaftar menjual makanan, namun transaksinya tidak biasa karena sering dilakukan pada malam hari. Dana kemudian melaporkan transaksi mencurigakan tersebut kepada pihak berwajib.
“Dalam kasus perjudian online, IMF berperan dalam melaporkan setiap transaksi mencurigakan kepada pihak berwajib. Kami ingin terus menyampaikan bahwa penggunaan teknologi pembayaran digital tidak boleh disalahgunakan,” ujarnya.
Memperkuat sistem keamanan untuk mendeteksi dan mencegah transaksi mencurigakan, termasuk terkait game online melalui fungsi perlindungan data. Hasilnya, terdapat 50.000 pencarian per bulan pada fitur Scam Checker di Dana Protection, di mana pengguna menyelidiki akun, nomor, dan tautan media sosial yang mencurigakan. Saat ini, 3,6 juta pengguna juga telah belajar judo, melalui gamifikasi Waspada Online di aplikasi Dana.
Pada saat tertentu, IMF telah memblokir lebih dari 30 ribu akun pengguna dan lebih dari 500 pedagang online yang mendaftar melalui aplikasi. Dana menegaskan, angka tersebut hanyalah gambaran singkat pada suatu waktu tertentu yang akan terus berubah seiring berkembangnya mode permainan online.
Dina mengatakan, untuk mengatasi dampak negatif judol diperlukan kerja sama lintas sektor seperti kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi), Bank Indonesia, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Deputi Analisis dan Inspeksi PPATK Danang Tri Hartono mengatakan setoran game online pada tahun 2023 mencapai Rp 34 triliun dan meningkat menjadi Rp 43 triliun pada kuartal III 2024.
“Tahun 2023 mayoritas deposito bank, transfer, lalu perpindahan ke e-wallet juga meningkat. Tapi pas itu mulai gencar terhenti, di blokir OJK, BI, sekarang bergerak, trend, saya yakin e-walletnya hilang, sekarang “Glide ke merchant aggregator yaitu QRIS. Kita temukan puluhan ribuan QRIS untuk deposit game online,” ujarnya.
Tonton video: Daftar bank dan dompet elektronik yang paling banyak digunakan untuk Judol
(Agustus/Agustus)