Jakarta –
Wonosobo tak hanya menyuguhkan panorama Dataran Tinggi Dieng saja. Ini adalah rumah bagi objek wisata Lubang Sewu, yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai miniatur “Grand Canyon”.
Sesuai dengan namanya, bebatuan berwarna putih tampak berlubang dan bertumpuk sehingga menciptakan tampilan yang eksotis. Selain itu, sejuknya udara khas pedesaan menambah rasa nyaman bagi wisatawan.
Sambil jalan-jalan, wisatawan juga bisa menyusuri jalan setapak di antara bebatuan unik yang terbentuk akibat proses alam. Di sini wisatawan dapat menemukan sudut terbaik untuk fotografi dengan latar belakang bebatuan putih yang mengingatkan kita pada “grand canyon”.
Seperti Ariesta, salah satu wisatawan Lubang Sewu asal Banjarnegara. Ia pun membenarkan bahwa jalur ini mirip dengan Hutan Batu Grand Canyon di AS.
“Tumpukan batu dan lubangnya mirip sekali dengan Grand Canyon di Amerika. Mereka hanya kecil. Tapi sudah bagus dan putih lagi,” ujarnya saat ditemui di Lubang Sewu, Minggu (27/10/2024).
Sementara itu, Pengelola Objek Wisata Lawang Sewu Karim Amrullah mengatakan lubang penyemaian batu kapur di Desa Erorejo terbentuk secara alami. Batu kapur yang oleh penduduk setempat disebut batu lawang, terkikis hingga menimbulkan lubang-lubang kecil.
“Proses ini terjadi secara alami dalam jangka waktu yang lama karena dimusnahkan. Lambat laun, batik kapur, demikian sebutan warga sekitar, berlubang-lubang,” jelasnya.
Uniknya, bebatuan seluas 2 hektare ini bisa hilang jika musim hujan berlangsung cukup lama. Tebing putih tertutup air dari waduk Vadaslintang. Meski demikian, dia meyakinkan wisatawan baru bisa menikmati eksotisme lubang Sewu hingga tahun depan.
“Sekitar tiga tahun lalu bebatuan ini tertutup air. Tapi sekarang kita sedang musim kemarau yang cukup panjang, sehingga jika turun hujan batu-batu tersebut tidak terendam air dari waduk,” jelasnya.
Obyek wisata ini tidak hanya sekedar spot foto, namun juga menjadi destinasi menyenangkan bagi wisatawan yang gemar memancing dan berkemah. Namun tiket masuknya cukup murah, hanya Rp 5.000 per orang.
“Anda bisa mendirikan tenda di sini, dan jika mau, Anda bisa memancing. Buka setiap hari, dan terkadang sampai malam hari jika ada yang mendirikan tenda. Tiket masuknya berharga 5.000 zlotys. RDR per orang,” ujarnya.
Karim menambahkan, objek wisata ini resmi dibuka pada tahun 2016. Hingga saat ini wisatawan datang ke objek wisata Lubang Sewu setiap hari. Apalagi, tahun ini musim kemarau cukup panjang.
“Sekarang hujan, tapi tiga kali terakhir tidak turun hujan. Jadi sudah banyak waktu berlalu, dan sejak dibuka pada tahun 2016, wisatawan terus datang ke sini setiap hari,” tambahnya.
________
Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSJateng. Saksikan “Video: Tampilan luar seekor banteng Hiace patah melawan truk di Wonosobo” (minggu/minggu)